Mengulas Buku Mein Kampf

sumber: document pribadi

Hallo Sahabat Eunoia!

Perkenalkan Sahabat Eunoia, ini merupakan blog pertama saya dan untuk mengawali blog ini saya akan menuliskan sedikit artikel berdasarkan pengetahuan pribadi saya yang bertema "SEJARAH" dengan judul "Dibalik Kejamnya Seorang Diktator, Hitler!". Semoga kalian suka dan selamat membaca.

Sahabat Eunoia! Pasti kalian tidak asing bukan dengan seseorang yang bernama "Hitler"? Seorang diktator yang terkenal dengan kekejamannya dan bertanggung jawab atas jutaan umat Yahudi selama PD II berlangsung. Namun, dibalik sisi negatifnya ternyata ada juga sisi positifnya lhoh!

Pada blog kali ini saya akan mengulas seorang tokoh diktator yang bernama "Adolf Hitler". Pertama-tama alasan saya secara pribadi tertarik untuk menulis ini karena Hitler merupakan salah satu tokoh yang menginspirasi saya terlepas dari kejamnya pada saat PD II berlangsung. Kedua Hitler salah satu tokoh yang mampu menggunggah jiwa saya akan betapa pentingnya sebuah "sejarah". Ingat! Saya tidak mengujarkan kebencian ataupun sebaliknya melainkan hanya membagikan informasi dan pengetahuan yang saya miliki kepada kalian dari sisi perspektif yang berbeda!

Saya mengenal Adolf Hitler ketika masih duduk dibangku kelas 4 SD yang berawal saat membaca sekilas buku sejarah milik kakak saya. Kekaguman ku kepada sosok Hitler kemudian tumbuh sewaktu duduk kelas 1 SMA dan sekarang saya masih duduk dibangku kelas 3 SMA. Pertama, dulu saya memikirkan sebuah perspektif seperti ini "Jika seorang yang baik saja memiliki sisi negatif, lantas seorang yang terkenal jahat tentu sebaliknya bukan?" Ingatkah kalian dengan seorang yang terkenal pada jaman kenabian dan kekhalifahan yaitu Umar bin Khattab seorang sahabat Nabi Muhammad yang keras tapi lembut dan seorang pujangga yaitu Abu Nawas seorang pemabuk yang kemudian taubat dengan karya syairnya yang terkenal hingga saat ini. Maka sekali lagi tidak luput juga dengan karakter yang dimiliki Adolf Hitler.

Adolf Hitler lahir pada tahun 20 April 1889 di Braunau am Inn, Austria. Hitler merupakan seorang anak tidak sah dari pasangan Alois Hitler dan Maria Anna Schickgruber. Okey, saya tidak akan mengulas banyak mengenai catatan hidupnya sebab, saya akan lebih mefokuskan alasan mengapa saya kagum kepada Hitler dan disini saya akan mengulasnya dari sisi buku karangan Hitler sendiri, MEIN KAMPF (Perjuangan Ku).

Dalam buku Mein Kampf yang ditulis Hitler sendiri sewaktu berada dalam penjara ada beberapa tulisannya yang menurut saya sangat menginspirasi salah satunya yaitu, 

"Aku tidak ingin menjadi pegawai negeri.

Bukan bujukan atau pula argumen-argumen yang 'serius' memberi kesan pada ketekunanku. Aku tidak ingin menjadi pegawai negeri, tidak, dan sekali lagi tidak. Semua usaha ayahku untuk membangkitkan cinta dan kesenangannya pada profesi ini dengan cerita-cerita kehidupannya sendiri menghasilkan hal yang berseberangan. Aku muak dan jenuh untuk memikirkan duduk di sebuah kantor, kehilangan kebebasanku; berhenti menjadi tuan untuk waktuku sendiri dan didorong untuk memaksakan isi seluruh hidupku ke dalam kertas-kertas kosong yang harus diisi." -Mein Kampf hal. 20 volume 1

Dari situ aku belajar bahwa sebuah imajinasi itu sangatlah penting guna membangun sebuah kreativitas dan tanpa adanya paksaan yang memaksa anaknya untuk selalu tunduk terhadap perintahnya yang dimana seolah-olah seorang anak tidak diberikan kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri termasuk dalam hal profesi dan yang terpenting dalam hidup ini adalah "menjadi tuan untuk waktuku sendiri", dengan begitu kita dapat lebih bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada kita tanpa memikirkan masalah hidup orang lain yang sebenarnya akan menguras energi.

Pelajaran favorite Hitler adalah sejarah. Hal ini juga termuat dalam bukunya, Mein Kampf. Saya membaca buku Mein Kampf ini dari versi buku yang telah ditafsirkan oleh pengarangnya ya jadi bukan buku versi asli.

"Pelajaran Sejarah

        Bahkan hingga sekarang, pelajaran-pelajaran sejarah dunia di sekolah menengah masih sangat diabaikan. Hanya sedikit guru yang menyadari bahwa tujuan pelajaran sejarah tidak harus tentang menghafalkan dan bicara berlarut-larut tentang fakta-fakta dan data sejarah; tidaklah penting apakah siswa mengetahui kapan perang ini atau perang itu terjadi, kapan seorang pemimpin militer lahir, atau kapan suatu monarki (kebanyakan monarki yang sangat medioker) dilantik dengan mahkota para leluhurnya. Demi Tuhan, semua ini tidak penting.

        'Mempelajari' sejarah berarti mencari dan menemukan kekuatan yang menyebabkan efek-efek yang kemudian kita hadapi sebagai peristiwa sejarah. Sama halnya dengan seni mempelajari, seni membaca adalah untuk mengingat yang penting, melupakan yang tidak penting.

        Mungkin inilah penentu seluruh masa depanku bahwa aku cukup beruntung mempunyai guru sejarah yang merupakan salah satu sedikit guru yang mengerti betapa pentingnya untuk membuat hal ini menjadi faktor penentu dalam pelajaran dan ujiannya. Di Realschule, Linz, guruku adalah Profesor Doktor Ludwig Poetsch, ia mewujudkan  persyaratan ini ke dalam metode yang ideal. Pria lembut itu, yang sikapnya baik namun juga tegas,tak hanya tahu bagaimana membuat kami terpesona tapi juga membuat kami terbawa dengan keindahan dan kefasihannya dalam berbicara. Aku masih sedikit terharu ketika merngingat pria berambut abu-abu yang membuat kami lupa dengan masa sekarang berhasil mendeskripsikan sejarah dengan berapi-api dan membangkitkan peristiwa sejarah yang tadinya hambar dari dalam kabut peradaban berubah menjadi realiata yang hidup. Kami sering duduk dan terpesona penuh antusias dan bahkan ada suatu waktu ketika kami hampir menangis" -Mein Kampf hal. 18 dan 19 volume 1, versi tafsiran

Dari kutipan tersebut yang dapat diambil dari pemikiran Hitler adalah bagimana cara memandang pelajaran sebagai seni kehidupan sebab dengan sejarahlah membuat kita bijaksana dan dengan sejarah dapat membangkitkan peristiwa sejarah yang tadinya hambar dari dalam kabut peradaban berubah menjadi realiata yang hidup. 

Masih pada buku yang sama Mein Kampf versi tafsiran terdapat juga kutipan yang memukau yang patut kita ambil sisi positifnya yaitu,

"Sejarah adalah Mata Pelajaran Favoritku

        Kegembiraan kami bertambah karena guru ini tidak hanya tahu bagaimana melontarkan cahaya kepada masa lampau dengan memanfaatkan masa sekarang, tetapi juga tahu bagaimana menghadirkan kesimpulan dari masu lalu dan menerapkannya ke masa sekarang. Tak seperti orang pada umumnya,  ia memahami semua permasalahan sehari-hari yang membuat kami terpukau pada waktu itu. Ia menggunakan fanatisme nasional muda kami sebagai alat pendidikan dan berulang kali menarik perhatian kami. Hal itu ditunjukan agar kami bangga kepada bangsa. Melalui cara itu, ia dengan mudah dapat mengendalikan anak-anak berandal seperti kami daripada menggunakan cara lain. Ia adalah seorang guru yang membuat sejarah menjadi pelajaran yang paling kusuka. Akan tetapi, pada saat itu aku sudah menjadi seorang revolusioner muda, meski hal itu adalah hal yang tidak disengaja. Siapa yang bisa mempelajari sejarah Jerman dengan guru seperti guru? Siapa yang tidak menjadi musuh negara di mana dinasti yang berkuasa sekarang berpengaruh buruk untum persatuan bangsa?"   -Mein Kampf hal.19 volume 1, versi tafsiran

Dari kutipan tersebut saya belajar akan pentingnya pemahaman belajar sejarah bagi membangkitkan jiwa nasionalisme generasi muda. Disini saya sangat kagum dengan Hitler memang ia merupakan salah satu tokoh yang dibenci oleh sejarah tetapi jiwa nasionalisme dan patriotisme nya kepada Jerman sangan tinggi meski Hitler dilahirkan di Austria, hingga ia mampu membangkitkan kondisi perekonomian Jerman setelah pasca PD I. 

Hallo Sahabat Eunoia, mungkin kali ini itu saja dan hanya sedikit ilmu itu yang dapat saya bagikan selebihnya ambil sisi positifnya saja ya guys :)